Internasional
Diskusi Politik di Singapura: Jokowi Bawa Angin Segar untuk Demokrasi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Dr Gun Gun
Heryanto memaparkan bahwa demokrasi Indonesia telah bergerak di arah
yang benar. Hal itu diungkapkan Gun Gun di acara Global Indonesian
Voices (GIV) Young Leaders’ Night di Singapura, Minggu (22/12) lalu.
Dr
Gun menegaskan, demokrasi Indonesia sedang menjalani proses transisi
menuju konsolidasi dan pelembagaan politik. Tidak dipungkiri, banyak
pihak terutama generasi muda yang putus harapan, jenuh akan jalannya
demokrasi. Korupsi merajalela dan terkesan terjadi kartelisasi politik.
Dia menilai hal itu lumrah mengingat demokrasi Indonesia sedang dalam
masa transisi.
Sisi positif yang bisa dipetik, kata Dr Gun,
adalah munculnya figur muda yang membawa angin segar seperti Joko
Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Tri Rismaharini, dan Bima Arya.
Partisipasi pemilu juga selalu lebih tinggi dari negara –negara
demokrasi di Eropa atau bahkan Amerika Serikat.
Menurutnya, Pemilu 2014 akan menjadi watershed election
untuk membawa Indonesia menuju lembaran demokrasi yang lebih
terkonsolidasi. Generasi Muda (di bawah 45 tahun) mewakili 106 dari 180
juta pemilih akan menentukan masa depan negara. Perlu adanya dorongan
agar mereka tidak apatis.
Pemerintah, menurut Dr Gun, wajib
memfasilitasi penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Diharapkan,
Pemilu 2014 dapat melahirkan sosok pemimpin transformatif yang tidak
elitis, tidak berpikir akan "keakuan”, melainkan “kekitaan” dan mampu
menggerakkan politik warga negara, terutama generasi muda.
Pangeran
Siahaan, aktivis politik melalui gerakan Ayo Vote menekankan akan
pentingnya literasi politik terhadap kaum muda. “Kita harus menghindari
meningkatnya angka golput," katanya.
Pangeran menyebutkan,
banyak kaum muda yang tidak mengerti fungsi DPR atau bahkan membedakan
DPR, DPRD, dan DPD. Banyak yang tidak mengenal calon wakil rakyat.
Senayan selalu identik dengan anggota yang jalan-jalan dan shopping. Namun, Banyak politisi muda yang masuk ke Senayan, akhirnya “terkontaminasi”.
Dr
Gun memberikan 3 solusi penting. Pertama, pembentukan kaukus politisi
muda bersih yang progresif. Kedua, sinergi antara politisi muda dan
lembaga non-profit menggerakkan partisipasi politik. Ketiga, peran
kritis media dalam mengingatkan politisi muda ini.
sumber: kompas.com

- Jokowi Ucapkan Selamat Hari Natal di Gereja Katedral
- Survei Indo Barometer: Jokowi Tak Tertandingi
- Alasan UIN Undang Mega, Jokowi, dan Rismaharini
- Penelitian Guru Besar UI: Masyarakat Mau Jokowi, Mega Cs Ditolak
- 8 Persembahan Indah Jokowi di Tahun Baru 2014
