KeMenkelautan & Perikanan
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri

TEMPO.CO, Jakarta
- Sejak dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada 27 Oktober
lalu, Susi Pudjiastuti sudah mencuri perhatian masyarakat. Kepada
Tempo, Susi mengaku Presiden Jokowi sempat melontarkan maksud
penunjukannya. (Baca: Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)
Susi
menceritakan, saat itu Jokowi mengatakan, "Ibu Susi, negeri ini perlu
orang gila." Mendengar itu, Susi menjawab, "ya, Bapak mendapat orang
gila.” Hasilnya belum sampai sebulan Susi sudah langsung tancap gas.
Berikut daftar gebrakan Menteri Susi:
Moratorium Izin Kapal
Susi
mengeluarkan moratorium izin kapal berukuran 30 gross ton (GT) atau
lebih untuk membantu nelayan dan menjaga pencurian ikan dari kapal
asing. Tidak lama, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly sudah
menandatangani peraturan yang dibuat Menteri Susi tentang moratorium
izin kapal 30 gross ton (GT). "Ini kabar bagus. Akhirnya tak perlu
tunggu dua tahun!" kata Susi kepada Tempo Kamis, 6 November 2014. (Baca:
Menteri Susi Suka Motret Pencurian Kayu dan Ikan)
Menghapus Pungutan Kapal Nelayan
Menteri
Susi mencoba membebaskan nelayan dari berbagai pungutan, mulai izin
prinsip, pajak pertambahan nilai, pajak impor mesin, hingga pungutan
masuk pasar. "Ikan masih di pelelangan saja, nelayan sudah kena pungutan
40 persen. Mana bunga kreditnya (bank) tinggi sampai 12 persen," kata
Susi. Dia mengusulkan pemerintah kabupaten dan kota membebaskan berbagai
pungutan kepada nelayan dengan kapal di bawah 10 gross ton.
Membuka Data Kapal Ikan
Melalui situs Kementerian,
Menteri Susi membuka akses masyarakat mengetahui data kapal ikan yang
mendapatkan izin di Indonesia. Tindakan ini supaya masyarakat mengetahui
bila terjadi pencurian ikan atau ada kapal yang menyalahi aturan.
(Baca: Ada Apa Menteri Susi dengan Tommy Winata?)
Tidak
tanggung-tanggung Menteri Susi memberikan hak akses user: kkpindonesia
dan password: goodgovernance di situs
www.integrasi.djpt.kkp.go.id/webperizinan/. Di situs itu terdapat 4.964
kapal ikan yang sudah mendapat izin dari KKP. Juga tercantum nama
perusahaan pemilik kapal tersebut. (Baca: Susi Paling Disukai Netizen di Situs Kawalmenteri)
Memimpin Penangkapan Kapal Pencuri Ikan
Ketika
melakukan kunjungan kerja di pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur,
Susi mendapati laporan seringnya kapal asing melakukan pencurian. Susi
langsung menggelar rapat bersama TNI Angkatan Laut, Kepolisian, dan
Bupati Berau untuk menangkap kapal asing tersebut. (Baca: Menteri Susi Disemprot Nelayan)
Operasi
yang dirancang dini hari itu hanya berhasil menangkap empat kapal saja.
Kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Susi menjelaskan penyebab hanya
sedikit yang ditangkap. "Bensinnya habis, Pak." (Baca: Menteri Susi: Saya Beruntung DPR Kisruh)
Lima
hari kemudian, anak buah menteri Susi berhasil menangkap lebih banyak
kapal pencuri ikan. Kali ini di laut Natuna, Kepulauan Riau berhasil
ditangkap lebih dari lima kapal berisi 61 anak buah kapal
berkewarganegaraan asing.
Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan
Menteri Susi
lagi-lagi melontarkan ide gilanya. Susi mengaku siap menenggelamkan
kapal pencuri ikan. Menteri Susi mengaku geram dengan aktivitas
pencurian ikan. Susi siap mengerahkan pesawat Susi Air miliknya untuk
mengebom kapal asing itu satu per satu. "Asalkan Presiden kasih
perintah, saya lakukan dengan senang hati," ujar Susi kepada Tempo.
(Baca: Soal Biaya Bongkar Muat, Susi: Mahalan Rokok Saya!)
Esoknya
ketika bertemu Presiden Joko Widodo, idenya justru didukung. "Sudahlah
nggak usah tangkap-tangkap, langsung tenggelamkan. Tenggelamkan 100
kapal biar nanti yang lain mikir," kata Jokowi. (Baca: Cara Menteri Susi Relaksasi)
Meskipun
ditentang Menkopulhukan, ide Susi justru dibenarkan Undang-undang.
"Berdasarkan Pasal 69 UU Perikanan Nomor 45 Tahun 2009, dalam kondisi
tertentu diperbolehkan memusnahkan kapal asing ilegal apabila ditemukan
bukti awal yang kuat," kata Mantan Direktur Jenderal Pengawasan dan
Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Adji Sularso.

- Dukung Tol Laut Jokowi, Pemerintah Akan Bangun 16 Kawasan Industri
- Blok Mahakam ke Pertamina
- Xi Jinping Membagi Jokowi Tiga Kunci Sukses Tiongkok jadi Raksasa Ekonomi
- Menteri ESDM: Jangan Ganggu Tim Saya!
- Siap Dengar Curhat Pengusaha, Sofyan Djalil Sebar Nomor Ponselnya
